Saturday 13 November 2021

Review Drama China - You Are My Glory

 Hi, Ni Hao~

Teman-teman apa kabar?

Udah lama gak pernah merasa se-excited ini saat akan menulis di blog.
Kapan ya terakhir kali nulis tentang drama di blog? Sepertinya sudah bertahun-tahun lalu. 
Dan hari ini, yay! finally i'm came back! 

Jadi beberapa hari lalu, saya menonton sebuah drama china. Judulnya "You are My Glory", pemeran utamanya ada Yang Yang dan Dilraba Dilmurat. Sebenarnya ini adalah drama yang masuk list antisipasi saya, karena saya suka YangYang sejak tahun 2017. Tapi karena popularitas pemeran utama yang tinggi, berakibat drama ini booming saat tayang, dan jadi bahasan banyak orang. Saya yang termasuk dalam golongan kaum yang gak suka nonton drama saat banyak dibicarakan orang lain, akhirnya mundur teratur. Mengikuti drama hanya dari potongan-potongan scene di Instagram dan twitter.

Saat yang lain mulai cooling down, saya baru panas. Hahaha
Yaudah yuk kita mulai~

PEMERAN UTAMA :

Yang Yang sebagai Yu Tu

Yang Yang you ar my glory

Yu Tu adalah seorang insinyur penerbangan. Bekerja di dinas penerbangan dengan posisi lumayan tinggi, yaitu sebagai kepala designer umum. Meski status sosial tinggi, namun penghasilannya sebagai abdi negara tidak terlalu banyak. Saya mau bahas soal ini sebentar, ya. 

Jadi beberapa waktu lalu, saya pernah mengobrol dengan seorang teman warga negara China. Kami mengenal karena punya ketertarikan sama, yaitu menonton drama. Menurut teman saya itu, untuk drama You Are My Glory ini, Meski diangkat dari novel berjudul sama karya Gu Man, namun eksekusinya dibuat sangat mendekati dengan realita. Lokasi syuting saat Yu Tu bekerja diambil langsung di Institut Penerbangan China, jadi semua bersifat rahasia dan tidak ada satupun BTS yang beredar saat adegan dilakukan disana. Semua staff dan pemain harus menandatangi surat kerahasiaan agar semua hal yang mereka lihat dan yang terjadi disana, tidak terekspos ke publik. 

Mengenai penghasilan, pekerja penerbangan di China mempunyai basic salary sebesar 6000 RMB per bulan, diluar bonus dan fasilitas lain seperti rumah, biaya makan, transportasi, sampai pakaian. Sementara penghasilan Yu Tu berkisar antara 200.000 s.d 300.000 RMB per tahun. 

Kenapa saya bahas tentang penghasilan Yu Tu? Karena ini nantinya akan berkaitan dengan cerita cintanya bersama Jing jing.

Kembali ke karakter Yu Tu.
Yu Tu saat usia sekolah menjadi idola karena selain tampan, dia juga jenius. Sejak lama, cita-citanya memang ingin melihat banyak bintang. Dan hingga dewasa, dia terus berusaha untuk mewujudkan mimpinya itu. 

Qiao Jing jing

Dilraba Dilmuratqiao jing jing

Qiao Jing Jing adalah seorang selebriti terkenal. Dia cantik, baik, dan menyenangkan. Saat SMA, dia menyukai teman sekolahnya bernama Yu Tu. Jing jing pernah menyatakan cinta pada YuTu tapi ditolak. Meski Jing Jing memiliki IQ yang biasa saja, tapi ada kelebihan dari Jing Jing yaitu, dia tidak pernah menyerah mencapai mimpinya, dan selalu bekerja keras serta berusaha melakukan yang terbaik untuk apapun yang di lakukan. 

PLOT : 

you are my glory yang yang reba

Yu Tu dan Jing Jing merupakan teman sekolah sejak SMP-SMA. Saat SMA, Jing Jing sempat menyatakan cinta pada Yu Tu tapi ditolak. 

10 tahun kemudian, Yutu sudah menjadi seorang insinyur penerbangan, dan Jing jing menjadi artis terkenal. 

Jing jing menjadi brand ambassador sebuah game online, tapi saat itu kemampuan Jing jing dalam hal bermain game tidak terlalu baik, dan hal itu terekspos ke publik. Jing Jing terancam di berhentikan jadi bintang iklan produk tersebut karena dianggap merusak citranya sebagai perwakilan perusahaan. 

Oleh karena itu, Jing Jing bertekad untuk berlatih dan menaikkan kemampuannya dalam bermain game. Selama proses berlatih, Jing Jing akhirnya bertemu dengan Yu Tu dalam dunia game, dan meminta YuTu menjadi pelatihnya. 

Setelah sering bertemu setiap hari, perasaan mulai tumbuh. Beda dengan 10 tahun lalu, kali ini perasaan Jing Jing berbalas. 

Bagaimana perjuangan mereka mempersatukan cinta yang tertunda selama 10 tahun? Yaudah nonton aja yah. hahah 

MY POV :

yang yang reba

Menurut saya, drama ini bukan hanya bercerita tentang cinta. Hubungan Yu Tu dan Jing Jing adalah akibat dari proses panjang pencarian jati diri. 

Jadi, dalam proses mencapai mimpi, Yu Tu dihadapkan pada sebuah pilihan sulit, kepuasan batin tanpa kemampuan ekonomi. Pekerjaan yang berhubungan dengan luar angkasa, tentulah bukan pekerjaan biasa. Hanya orang-orang luar biasa yang sanggup mengerjakannya. Dan gengsi dari bekerja di dinas penerbangan itu luar biasa. Setiap orang bangga mendengarnya. 

Tapi, ada yang sebagian besar orang tidak tau. Yaitu bahwa, bekerja disana bukanlah sesuatu yang menghasilkan uang banyak. Di usianya yang 30 tahun, Yu Tu belum mapan dalam hal ekonomi. Dia masih naik MRT kemana-mana. Saat orang tuanya sakit, hanya bisa tinggal di hotel bintang 1, tanpa pelayanan istimewa. Karena itulah akhirnya Yu Tu berkeinginan untuk melepaskan mimpinya dan memulai mencari pekerjaan yang dapat merubah ekonominya, yaitu di bidang keuangan. 

Yu Tu tidak kaya bukan karena dia tidak mampu, tapi karena dia memilihnya. 
Inilah yang akhirnya membuat Yu Tu menolak Jing Jing untuk kedua kalinya. 

"Apa yang aku punya?"
"Aku tidak punya uang, aku juga tidak punya waktu untuk menemaninya"

Iya. Pekerjaan Yu Tu menuntutnya untuk stand by setiap waktu. Pekerjaannya bersifat rahasia, jadi dia tidak bisa sembarangan memberitahu Jing Jing dia ada dimana dan sedang apa. Pekerjaan Yu Tu juga menuntutnya untuk sering pergi ke gurun pasir dan tempat terpencil dalam waktu lama, yang mana akan sulit untuknya berhubungan dengan dunia luar. Ini artinya, dia tidak bisa tau tentang keadaan Jing Jing dan tidak bisa menemani Jing Jing saat Jing Jing membutuhkannya. Inilah alasan kenapa Yu Tu menolak Jing Jing untuk keduakalinya. 

Tapi dalam prosesnya, akhirnya Yu Tu menemukan keberanian untuk mendekat pada Jing Jing. Kenapa? Karena penerimaan Jing Jing terhadap keadaan Yu Tu membuat perasaan Yu Tu semakin kuat. 

Bisa dibayangkan bagaimana gap antara Yu Tu dan Jing Jing? 
Yu Tu tinggal di pinggiran kota, dengan harga tanah berkisar 40.000 yuan per meter persegi, rumah Yu Tu berkisar 2 juta yuan. Sementara Jing Jing tinggal di pusat kota dengan harga tanah berkisar 260.000 yuan per meter persegi, dan harga rumah Jing Jing sekitar 70 juta yuan. 

Yu Tu butuh 1,5 jam untuk sampai di rumah Jing Jing, dengan 3 kali ganti MRT dan 1 kali naik bis. Inilah yang awalnya membuat Yu Tu ragu untuk membalas perasaan Jing Jing. Dia merasa tidak pantas untuk Jing Jing. Tapi, cara Jing Jing menerima Yu tu membuat Yu Tu yakin bahwa semua hal yang dia khawatirkan itu tidak penting. Akhirnya Yu Tu pun memutuskan untuk bersama Jing Jing. 

Proses Yu Tu menerima keadaan inilah yang sebenarnya menjadi highlite cerita ini. Bagaimana pergulatan batin Yu Tu dalam menghadapi kenyataan bahwa mimpinya ternyata tidak bisa membahagiakan orang-orang di sekitarnya. Tapi, kesempatannya bertemu kembali dengan Jing Jing ternyata bisa mengubah penilaiannya terhadap semua yang dia jalani selama ini. 

Gak apa-apa kok punya immpi. Gak apa-apa kok sedikit tertinggal dari teman yang lain. 
Gak apa-apa. Kita tidak harus sempurna dalam semua hal. 

Dari episode 1 - 20, kita akan diperlihatkan tentang mimpi Yu Tu, tentang kesulitannya menjalani hidup, dan disini kita akan melihat bagaimana perjuangan Yu Tu mempertahankan mimpi juga cintanya. Eps 21 sampai selesai, kita akan dimanjakan dengan kehidupan Yu Tu yang mulai membaik, baik cinta maupun ekonominya.

Penderitaan di eps 1-20 akan dibayar oleh kebahagiaan di eps 21-32. 
Awalnya, saya pikir akan ada konflik lagi setelah Yu Tu dan Jing Jing bersama. Ternyata tidak. 
Konflik di awal sepertinya sudah cukup membuat hubungan mereka kuat. Dan kita hanya akan disuguhi sesuatu yang menyenangkan selama 12 episode akhir. Well.. saya nggak protes kok. Anggap saja ini adalah hadiah buat kita penonton yang udah berdarah-darah melihat Yu Tu dan Jing Jing di eps 1 - 20. 

Ohya.. ada adegan yang berkesan buat saya. Yaitu saat Yu Tu mengurus temannya yang di rawat di rumah sakit karena penyakit kankernya semakin parah. Sekali lagi, penulis mengajarkan kita tentang nilai kemanusiaan. Yu Tu mau menemani temannya layaknya keluarga sendiri, tanpa keluhan. Sungguh luar biasa sisi kemanusiaan Yu Tu ini. 

Dan saat Jing JIng meminta untuk ikut pernikahan massal sementara dia adalah seorang artis terkenal, juga membuat saya kagum. Jing Jing mengajarkan pada kita untuk selalu rendah hati setinggi apapun posisi kita dan sebanyak apapun kekayaan kita. Terbukti, tindakan Jing Jing dan Yu Tu ikut pernikahan massal mendatangkan simpati tinggi dari publik, meski awalnya mereka dianggap melakukan itu karena tidak punya uang.

Sekali lagi, menurut saya drama ini tidak fokus pada cerita cintanya saja, tapi lebih ke proses bertumbuh bersama sebagai manusia. Kita akan diperlihatkan bagaimana seorang Yu Tu mengejar mimpinya, menstabilkan perasaannya, dan melihat berkembangnya cara pandang Yu Tu terhadap kehidupan. Begitupun dengan Jing Jing. Saya pikir, Jing Jing adalah seorang yang punya pikiran dewasa sejak SMA. Meski dalam hal percintaan dia tidak beruntung, tapi dia tidak lantas hidup untuk meratapinya. Dia terus bergerak menjadi lebih baik dan apa yang dialami sebelumnya, ia jadikan acuan untuk menjadi Jing Jing yang sukses seperti sekarang. 

Buat kamu yang butuh tontonan romantis tapi sarat arti, saya rekomendasikan sekali untuk menonton drama ini. Sepanjang menikmati letupan cinta Jing Jing dan Yu Tu, kita juga akan banyak belajar tentang hal lain seperti nilai sosial, kemanusiaan, kekeluargaan, bahkan patriotisme. Jangan sebut soal gimana bangga dan harunya saya saat melihat Yu Tu berhasil meluncurkan satelit di eps 32. Iya.. drama ini memang bikin penonton merasakan juga keharuan dan kebanggannya. Padahal kita kan bukan siapa-siapa mereka. 

Sebagus apa drama ini?
Sebagus akhirnya saya punya keinginan menulis tentangnya di blog. haha 

Ohya.. dramanya bisa kamu tonton di aplikasi WE TV Indonesia ya. 
Selamat menonton~ 

xo-xo











No comments:

Post a Comment